Monday, May 14, 2012

Djibouti: Negara Islam Di Tanduk Afrika

Djibouti adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Timur, tepatnya di Teluk Aden, pintu masuk Laut Tengah. Di dalam peta dunia, kewujudannya nyaris tak terlihat sebab ia hanya titik kecil di hujung Timur Ethiopia dan Somalia. Inilah yang membuat negeri ini jarang-jarang disebut dan diperkatakan orang. Negeri ini mencapai kemerdekaan pada 27 Jun 1977 dari Perancis. Dulu dikenal sebagai Tanah Somalia-Perancis atau tanah Afar-Assa, lalu berubah menjadi Djibouti. Selain berjiran dengan Ethiopia di Selatan dan Somalia di Tenggara, Djibouti juga bertetangga dengan Yaman yang terpisah oleh lautan. Djibouti terbagi kepada 6 kawasan: Arta, Ali Sabieh, Dikhil, Djibouti, Obock, dan Tadjourah. Negeri ini memiliki kekayaan alam yang lebih dibanding tetangganya, Ethiopia, Somalia, dan Yaman. Penduduk Djibouti berjumlah 800 ribu orang yang terbahagi lagi atas beberapa kelompok suku seperti Afar dan Somali. Islam merupakan agama majoriti di negeri ini, 97 peratus. Dominannya Islam di negeri ini membuat Islam melingkupi setiap gerak masyarakat Djibouti. Mereka menggunakan bahasa Arab selain bahasa Perancis. Warga penganut agama lain, umumnya, adalah kalangan ekspatriat, orang asing yang bekerja atau menetap di sana. Tapi tak pernah ada konflik terjadi sebab mereka dapat hidup dengan damai. Secara umumnya Djibouti mengakui Islam sebagai agama rasmi tapi memberi kebebasan warganya menganut agama lain dan menjalankan ibadah. Sekalipun tak ada bangunan masjid yang hebat-hebat di Djibouti, namun di setiap sudut negeri berdiri masjid-masjid yang hidup dan sentiasa didatangi warga untuk beribadah. Rakyat Djibouti merayakan semua hari besar Islam dengan meriah seperti Maulidurrasul, Hari Raya Aidilfitri, Tahun Baru Islam, Aidiladha dan juga sambutan Israk Mikraj. Kalau sempat mengunjungi negeri ini, kita akan melihat orang-orang berpakaian gamis (jubah) dan memakai kopiah haji memenuhi jalan-jalan sambil menghentakkan kaki dan membunyikan rebana. Pengajaran agama dan dakwah Islam adalah tradisi masyarakat yang diajarkan di sekolah, majlis-majlis keramaian dan masjid. Tapi pemerintah Djibouti tak menyarankan dakwah Islam disampaikan kepada warga bukan Islam. Sejarah Djibouti tercatat dalam puisi dan lagu penduduk nomadnya, dimana disebutkan mereka sudah ada sejak ribuan tahun lalu untuk berdagang kulit dan rempah-rempah ke Mesir, India, dan Cina kuno. Melalui hubungan erat dengan semenanjung Arab selama lebih dari 1,000 tahun, suku-suku Somali dan Afar di kawasan ini menjadi salah satu bangsa Afrika yang masuk Islam pertama kali. Djibouti sendiri adalah negeri muslim yang secara umumnya turut serta dalam pertemuan Islam dan Arab. Kedatangan muslim pertama ke Djibouti terkait penghijrahan para sahabat Nabi s.a.w. ke Ehtiopia kerana ancaman pembunuhan dari kaum kafir Quraisy Makkah pada 615 Masihi. Raja Abyssinian (Habash) menyambut hangat para sahabat di kerajaannya dan mengizinkan mereka mengajarkan dan mendakwahkan agama mereka di negerinya. Bahkan raja pun melindungi para sahabat itu saat didatangi utusan Arab meminta mereka diserahkan kembali ke Makkah.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Mei 2012 di pasaran...

No comments: