Thursday, February 7, 2013

Perisai Dari Gangguan Jin, Syaitan Dan Sihir

A. Jin, Syaitan dan Sihir
1. Kehidupan Jin
Secara sederhana, jin dapat didefinisikan sesuatu yang tersembunyi atau tidak kasat mata. Manusia tidak dapat melihat mereka, tetapi mereka dapat melihat manusia. 
1: “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka.” (QS. al-A’raf: 27). Ada titik persamaan antara jin dengan manusia, kerana jin juga makhluk Tuhan. Ada yang kuat, ada yang lemah, ada yang beriman dan taat, ada pula yang ingkar dan derhaka, jin juga sama-sama memiliki kemampuan memahami serta kemampuan memilih jalan yang baik dan buruk. Begitu pula jenis kelaminnya, ada yang laki-laki dan ada yang perempuan, jin juga beragama, makan minum, punya tempat tinggal, menikah dan punya keturunan. Akan tetapi, dalam sejumlah hal, jin berbeda dengan manusia, terutama dalam hal asal penciptaan.
2:“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. ar-Rahman: 15).
3: “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. ar-Rahman: 15).
Sedangkan manusia tercipta dari tanah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Aisyah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:
4: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam a.s. diciptakan dari tanah, sebagaimana telah dijelaskan kepada kalian.”
Demikian pula, penciptaan jin jauh lebih dulu berbanding manusia.
5: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. al-Hijr: 26-27).
Kerana sifatnya seperti manusia, maka banyak pula jin yang punya perangai buruk dan suka mengganggu. Jika kita kadang-kadang melihat fenomena kesurupan itu mungkin saja disebabkan oleh masuknya jin ke dalam tubuh manusia. Boleh jadi kerana jin kerja sama dengan tukang sihir/dukun atau kerana merasuk sendiri ke dalam tubuh manusia kerana benci atau cinta padanya.
6: “Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.  Fushshilat: 36).
7: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.”(QS. al-Baqarah: 275).
Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan ayat ini menjawab atas persepsi keliru orang yang mengingkari adanya fenomena dirasuk jin atau syaitan tidak dapat masuk pada diri manusia dan tidak dapat mengganggunya menjadi gila.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Februari 2013 di pasaran...

No comments: