Monday, April 9, 2012

Mayat Perlukan Doa Dari Orang Luar

KITA biasa ke tanah perkuburan untuk menguburkan jenazah. Kebanyakkan dari kita-kita ini apabila tiba di kuburan, kita akan mencari tempat duduk. Setelah mayat itu dikuburkan, kita terus pulang. Dalam agama, kita diajar supaya mendoakan kepada si mayat itu. Kita telah menyerahkan kepada Allah seorang mayat.
Mayat itu, menurut keterangan agama, mayat memerlukan doa dari kita semua. Nabi s.a.w. sendiri mendoakan kepada mayat kalau Rasulullah bersama dalam upacara pengkebumian. Kita boleh berdoa kepada Allah apa saja yang baik-baik kepada si mayat itu. Kita mohon supaya Allah ampunkan dosanya. Kita mohon agar Allah lapangkan kuburnya dan lain-lain lagi. Rasulullah sendiri pun mendoakan sahabatnya yang meninggal dunia dengan doa ketika dikebumikan dengan menyebut agar Allah menerangi kuburnya.
Dalam kitab-kitab agama ada menyebutkan tentang mayat tersebut memerlukan doa dari kita yang hidup.
Para ulama telah menukilkan dalam kitab-kitab mereka berhubung dengan masalah ini dengan jelas dan terang. Menurut Imam Al-Ajiri rahimahullah, setelah menguburkan mayat, maka orang-orang yang menguburkannya disunnahkan untuk berdiri sebentar menghadap kiblat, seraya mendoakan mayat agar diberikan keteguhan, dengan berkata:“Ya Allah, inilah hambaMu, Engkau lebih tahu daripada kami, dan kami tidak mengetahui padanya kecuali kebaikan. Kini Engkau telah mendudukkannya untuk Engkau tanyai. Ya Allah, teguhkanlah dia dengan jawapan yang tepat di akhirat, sebagaimana Engkau telah meneguhkannya ketika di dunia. Ya Allah, sayangilah dia dan petemukanlah dia dengan NabiMu. Janganlah Engkau menyesatkan kami setelahnya, dan jangan Engkau haramkan pahalanya untuk kami.” Berdiri di kubur dan memohon keteguhan pada saat pengkebumian merupakan pertolongan bagi seorang mayat selain solatnya. Sebab, solat bagi sekelompok orang yang beriman, laksana bala tentera bagi yang sudah berkumpul di depan pintu raja; mereka semua memberikan syafa’at kepadanya. Sementara berdiri di depan kuburan dan memohon keteguhan merupakan pertolongan bagi bala tenteranya. Pada saat itu adalah saat yang paling menyibukkan, kerana dia sedang menghadapi suatu yang menakutkan dan pertanyaan yang mendebarkan. (HR. Termizi, Al-Hakim). Rasulullah s.a.w. pun pernah mencontohkan beberapa doa pada saat berdiri di kuburan seorang mayat, setelah baginda selesai menguburkannya. Baginda s.a.w. pernah berucap. “Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un. Ya Allah, dia telah datang kepadamu, sementara Engkau adalah sebaik-baik penerimanya. Jauhkanlah tanah dari kedua sisinya, bukakanlah pintu-pintu langit untuk rohnya, sambutlah dia dengan sambutan yang baik, serta teguhkanlah ucapan pada saat diajukan pertanyaan kepadanya.”


Selanjutnya dapatkan Hidayah April 2012 di pasaran...

No comments: