Friday, January 11, 2013

Pelabuhan Hidayah Seorang Pengacara MTV Eropah

BERADA di puncak kerjaya adalah dambaan semua orang. Apalagi, bila itu sesuai dengan apa yang diinginkannya. Maka, boleh dipastikan ia akan merasa senang dan bahagia. Tapi, kesenangan belum tentu sama dengan kebahagiaan. Kerana, buktinya, banyak orang merasa senang, tapi ia tidak merasakan bahagia. Justeru ia mengalami kegersangan hati. Kristiane Backer adalah contohnya. Bekas pengacara MTV Eropah ini mengaku mengalami keguncangan jiwa ketika dirinya berada di puncak kerjaya sebagai pengacara. Padahal, secara materialnya, ia sudah mendapatkannya. Populariti juga sudah diraihnya. Bahkan, hobinya yang suka jalan-jalan dan mengelilingi dunia, pun diperolehnya dengan mudah. Di tengah kegersangan jiwa itulah, ia kemudian berkenalan dengan rakan-rakannya yang beragama Islam. Dari sini ia mendapat kesempatan membaca dan berbincang tentang Islam, meski awalnya ia sangsi, mengingat Islam kononnya dengan sikap diskriminasi antara golongan lelaki dan wanita. Tapi, setelah ia mempelajari Islam, ia lalu faham bahawa Islam ternyata menjunjung tinggi kedudukan dan mertabat kaum wanita. Berikut ini adalah catatan perjalanan kisah hidup pengacara MTV ini dalam merengkuh hidayah Islam, yang disarikan dari buku yang ditulisnya: From MTV to Mecca. Buku tersebut berisi perjalanan kerjayanya dan pelabuhannya dalam Islam. Selesai menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, ia nekad meninggalkan MTV, kerana ia sudah mantap untuk berpakaian cara muslim dan berjilbab.

Gemerlap dan ‘Glamour’
Aku lahir di sebuah kota pelabuhan yang indah di Hamburg, Jerman. Di sanalah aku tumbuh dewasa di tengah keluarga Protestan. Jerman adalah negeri yang mencatatkan kisah hidupku yang menyenangkan.
Pada usia 21 tahun, aku bergabung dengan Radio Hamburg sebagai wartawan radio. Sebelum itu, aku terlebih dulu menjalani kursus berkaitan. Inilah pekerjaan pertamaku. Sejak dulu aku memang bercita-cita bekerja di dunia media. Dua tahun setelah bekerja di radio tersebut, aku mengikuti sebuah ujian pemilihan sebagai pengacara untuk MTV Eropah. Ini adalah mimpi keduaku, yakni menjadi seorang pengacara. Tak disangka aku lalu terpilih dari ribuan peserta yang melamar kala itu.
Sebagai konsekuensi atas kemenangan ujian tersebut, aku pun pindah ke London pada tahun 1989, untuk menjalankan tugasku sebagai pengacara MTV. Saat itulah kehidupanku mulai menanjak secara bertahap ke puncak kerjaya dan menggerlap bintang. Aku masuk ke dalam dunia selebriti, yang penuh dengan glamour dan foya-foya. Maka, aku pun terbawa ke dalam gaya hidup bebas. Ini tentu sangat luar biasa. Sebab, di usiaku yang baru 20-an tahun, aku tinggal di Notting Hill dengan pencapaian kerja yang sangat cemerlang dan gemilang. Sebagai gadis muda di kota baru aku datangi, aku sudah diundang kemana-mana laksana seorang “bintang kenamaan”. Aku mulai sering difoto banyak papparazi. Wajar saja, kerana waktu itu aku bekerja di depan layar sebagai pengacara salah satu acara musik bertaraf dunia. MTV Eropah telah menjadi acara yang digandrungi golongan muda, terutama di Jerman, Scandinavia dan negara-negara lainnya. Hal ini tentu sangat menarik, mengingat aku dapat menjadi sebahagian dari fenomena transformasi budaya remaja saat itu. Saat bekerja sebagai pengcara muzik itulah aku mulai dikenalkan dengan banyak orang-orang terkenal. Aku merasakan kehidupan yang sangat menyenangkan sebagai selebriti. Rasa-rasanya hampir semua gaji yang kuterima dihabiskan untuk membeli baju dan perhiaasan yang bagus dan trendy. Aku pun sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat menarik di Eropah, baik dalam rangka tugas kerja maupun sekadar mengembara semata-mata. Sekali waktu, aku pergi ke Boston untuk mewawancarai kumpulan Rolling Stone dan mengikuti persembahan pentas besar-besaran para artis terkenal dunia. Aku juga mewawancarai Lenny Kravitz di Boston, Dave Steward dan Neneh Cherry di Munich dan Annie Lennox di LA. Aku pun sekali waktu mewawancarai Peter Gabriel. Dia tidak hanya seorang pemuzik, komposer dan penulis besar, tapi juga seniman muzik kelas dunia.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Januari 2013 di pasaran...

No comments: