Friday, January 11, 2013

Rahsia Masjid Indah Di Istana Schwetzingen

Schwetzingen hanyalah sebuah kota kecil. Terletak tepat di antara kota Heidelberg dan Mannheim di Jerman. Kota ini menjadi tempat yang nyaman untuk santai sebab banyak kedai-kedai, restoran, dan kedai kopi, untuk tempat menghabiskan waktu. Kota ini pernah dijadikan tempat melepas penat ribuan orang Amerika Syarikat sejak perang dunia II, sebuah tempat yang sejuk dan menyenangkan. Orang boleh mengunjungi kota ini dengan menaiki kereta selama 10 minit, baik dari Mannheim atau Heidelberg atau 60 minit dari Frankfurt. Kota ini mendakwa dirinya sebagai kota pertanian dunia. Tanah di Schwetzingen yang ringan dan berpasir memang menjadi tempat sangat baik untuk tumbuhnya asparagus, sejenis sayuran lazat berbentuk batang yang masyhur berkhasiat memperbaiki ginjal. Restoran di Schwetzingen banyak menyediakan menu olahan asparagus  dan penduduk kota ini mengadakan festival asparagus setiap bulan Mei. Namun, mercu tanda kota ini adalah istana Schwetzingen yang terkenal indah. Istana ini didirikan sejak abad ke-14, tapi kemudian sempat beberapa kali mengalami kehancuran dan dibangunkan kembali. Carl Theodor, putera raja yang berkuasa pada abad ke 18, lalu merombak istana ini dengan bayangan baru. Ia ingin membangun istana dengan taman paling indah di dunia. Istana versi Theodor inilah yang masih berdiri sampai sekarang.
Uniknya, di tengah hamparan rumput yang menghijau, pohon-pohon Alphine yang berbaris, air terjun serta terusan-terusan kecil yang tenang, ada sebuah bangunan istimewa berwarna merah muda. Bangunan ini tegak megah dengan bangunan lain dalam istana itu. Seorang pelancong yang membuat video perjalanannya ke Schwetzingen mengulas tentang bangunan ini: “Ada bangunan gereja di istana itu, tapi sebenarnya saya tak tahu itu bangunan untuk agama apa?” ujarnya. Bangunan yang membuat bingung pelancong itu ternyata adalah sebuah masjid bergaya Turki. Masjid itu memiliki dua menara dan di dalamnya tertera dengan jelas kaligrafi “Allah” dan “Muhammad”. Ternyata itulah masjid pertama di Jerman yang pernah didirikan. Tak banyak orang tahu sebab bangunan itu berada dalam istana, bukan dalam ruang terbuka masyarakat luas. Inilah yang kemudian membuat banyak spekulasi berkaitan masjid ini.

Masjid Untuk Siapa?
Yang mashyur digunakan sebagai penjelasan bagi keberadaan masjid ini adalah sikap tolak ansur Raja Frederick II, penguasa kerajaan Roma, Jerusalem dan Sisilia. Raja itu pernah berkata, “Semua agama sama baiknya jika orang-orang yang memeluknya bersikap jujur. Bila orang Turki datang ke negeri kita dan ingin tinggal di negara ini, maka kita akan mendirikan masjid-masjid untuk mereka.” Abad ke 18, nama Turki memang sangat besar dan hebat. Mereka yang menjadi penerus kekhalifahan Islam ini menguasai banyak daerah di dunia dan mulai memperkenalkan dirinya ke Eropah yang waktu itu maju kerana industrinya. Orientasi mereka pada masa itu adalah misi damai dan dialog peradaban, bukan lagi perang berkepanjangan.
Maka masjid di istana itu jelas terkait dengan Turki. Tapi masalahnya, siapa yang menjadi muslimnya di dalam istana Schwetzingen? Sebab masjid itu tak digunakan masyarakat umum? Beredar rumusan, masjid itu dibangun sebagai hadiah bagi salah-satu isteri raja yang muslim. Ada juga rumusan yang menyebut masjid itu memang dibangun untuk anggota istana. Uniknya di dalam istana Schwetzingen tak ada bangunan gereja. Bangunan gereja di zaman itu ada di luar istana seperti gereja Saint Pancratius yang dibangun pada tahun 1763-1765. Dalam catatan, Masjid Scwetzingen dirancang dan dibangun pada tahun 1778-1791 oleh arkitek berbangsa Perancis Nicolas de Pigage (1723-1796) yang juga menjadi arkitek istana Schwetzingen. Ia memadukan gaya Perancis dan Inggeris dalam mendirikan istana itu. Tapi khusus untuk masjid, gayanya sangat Turki dan Timur. Pigage juga menggabungkan elemen-elemen dari senibina Islam Sepanyol dan juga dengan gaya Timur Tengah. Berada di dalam istana berkonsep taman, maka masjid ini juga bergaya taman. Ada hamparan rumput hijau dan tumbuhan yang ditata hias. Inilah yang membuat Masjid Schwetzingen disebut sebagai masjid taman pertama di Eropah. Masjid ini memiliki keunikan yang jelas dengan unsur lain dalam istana sebab ada gerbang untuk memasuki kawasannya.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Januari 2013 di pasaran...

No comments: