Thursday, October 10, 2013

Mimpi Raja Dan Kebebasan Nabi Yusuf

MALAM belum berganti pagi. Tapi Raja Mesir tiba-tiba bangun dari tidur. Peluh membasahi sebahagian tubuhnya. Peristiwa yang dilihatnya dalam mimpi menggumpal dalam bayangan. Dia masih ingat dengan jelas dalam mimpinya itu dia melihat tujuh ekor sapi (lembu) gemok merumput di padang hijau. Tak lama kemudian, tiba-tiba datang tujuh sapi kurus berjalan ke tempat tujuh sapi gemok dan memakan tujuh sapi gemok itu. Raja gelisah. Tapi, malam masih menggelayut di langit. Dia  memejamkan mata lagi, dan kembali bermimpi. Kali ini dia bermimpi melihat tujuh batang gandum berisi. Di samping gandum berisi, Raja melihat tujuh batang gandum kering. Anehnya, tujuh batang gandum kering itu tiba-tiba menelan batang gandum yang penuh. Raja tersentak kaget dan terbangun. Dia sedar telah bermimpi lagi. Tapi rasa cemas tak dapat diusir dari fikirannya. Dia pun berjuang melawan rasa mengantuk, hingga pagi tiba. Tatkala pagi tiba itulah, sang Raja memanggil para pegawai tinggi kerajaan. Dia menceritakan mimpinya semalam. Dengan tertegun, para pembesar negara mendengarkan, tetapi setelah Raja selesai bercerita, para pegawai itu saling pandang memandang, apalagi saat Raja menanyakan perihal tafsir mimpi tersebut. Para pegawai kerajaan menggelengkan kepala, tak tahu apa erti mimpi tersebut. “Ini adalah mimpi yang sungguh membingungkan. Tapi Raja tidak usah risau atau sedih. Mimpi ini saya kira tak ada ertinya sama sekali,” ujar salah seorang pegawai Tapi, mimpi itu terus menggumpal di fikiran Raja dan mengetungetuk hatinya. Sedih melandanya, dan merasa mimpi itu bukan hanya bunga tidur. Rasa penasaran erti mimpi itu membuat sang Raja hanya tercenung. Ia semakin sedih ketika menjumpai para pegawai tinggi yang tidak ada satu pun yang boleh memberi pendapat. Semua mereka menunduk dan pasrah kerana tidak dapat menjawab. Ia duduk lemas. Mereka termangu, dan merasa bersalah. Hening menyelimuti ruang pertemuan. Tapi, di tengah keheningan itu, tiba-tiba pelayan kerajaan yang bertugas menuangkan minuman Raja teringat Nabi Yusuf a.s., “Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) menta’birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya).” (QS. Yusuf [12]: 45. Raja terperanjat. Ucapan si penuang minuman itu seperti memberi harapan. Apalagi, setelah penuang minuman menceritakan kejadian yang terjadi dalam penjara, “Tuanku, beberapa tahun lalu tukang masak dan aku ada di di penjara. Kami bermimpi sesuatu yang menakjubkan. Kami kemudian menceritakan mimpi itu kepada Yusuf. Yusuf menafsirkan mimpi kami dan mimpi itu menjadi kenyataan.” Raja langsung memerintahkan penuang minuman itu menemui Yusuf.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Oktober 2013 di pasaran...

No comments: