UNTA betina itu bukan seekor unta biasa. Sebab, unta itu adalah penjelmaan dari binatang yang berwujud fizik unta, tetapi sebenarnya ia adalah salah satu ayat dari ayat-ayat Allah. Dan unta itu muncul sebagai mukjizat untuk memenuhi tuntutan umat Nabi Saleh. Sebab, setelah Nabi Saleh diangkat Allah menjadi Nabi, pada awalnya kaumnya meragukan. Mereka lemah akal, dan masih menyembah berhala. Hanya beberapa orang sahaja yang mahu mengikuti Nabi Saleh. Tetapi Nabi Saleh tidak jemu-jemu mengajak ke arah kebaikan dan jalan tauhid. “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selainNya.” (QS. Al-A`raaf [7]: 73). Kata-kata itu adalah kata-kata yang sama sebagaimana ditegaskan Nabi sebelumnya, Huud a.s., Nuh a.s. dan seluruh Nabi dan Rasul Allah. Tapi, ajakan baik itu membuat kaum Tsamud diguncang badai. Apalagi mereka sudah lama menyembah berhala. Mereka pun mempertanyakan kenabian Nabi Saleh. Padahal, sebelum diutus jadi nabi, kaum Tsamud sebenarnya sudah menaruh harapan di bahu Nabi Saleh. Ilmunya tinggi, cerdas, dan ucapannya selalu dipercaya dan mereka berencana menjadikan Nabi Saleh sebagai pemimpin mereka atau tokoh yang dijadikan teladan. Ironisnya, setelah Nabi Saleh mengajak ke jalan keimanan, kepercayaan itu runtuh.
Mereka malu jika harus meninggalkan ajaran nenek moyang yang diwarisi secara turun-temurun. Kaum Tsamud berkata: “Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapa-bapa kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.” (QS. Huud [11]: 62) “Lalu, bagaimana agar kalian percaya bahawa aku seorang Nabi?” “Buktikan kalau engkau memang Nabi! Bukankah engkau mengaku diutus Allah dan kami meragukan hal itu. Jadi, kenapa engkau tidak menunjukkan bukti atas dakwaan kenabianmu itu?” “Apa yang kalian inginkan untuk aku tunjukkan?”
“Tunjukkan bukti atas kenabianmu!” “Apa yang kalian inginkan?” “Jangan beranggapan kami ingin menekanmu. Kami hanya ingin sesuatu yang luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami menginginkan sebuah ayat dari Allah atas kenabianmu. Kami ingin sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.” “Apa yang kalian inginkan dengan sesuatu yang luar biasa itu?” “Lihatlah gunung yang dekat itu! Kenapa ia tidak boleh melahirkan seekor unta? Kenapa engkau tidak berdoa kepada Allah agar gunung itu terbelah lalu keluarlah seekor unta dari dalamnya.” “Dan kalian akan percaya bahawa aku seorang utusan Allah kalau itu terjadi?” “Ya, ketika itulah kami akan percaya kepadamu, ketika itu saja...” Seseorang di antara mereka bahkan menegaskan, “Bukan sebelum kau melakukan itu...” Nabi Saleh kemudian berdialog dengan Allah tentang permintaan mereka. Nabi Saleh berkata, “Kalian menginginkan sebuah ayat yang tampak dan luar biasa. Sedang ayat yang kalian minta itu berada di luar sunnah alam. Bukan suatu adab ketika seorang hamba meminta kepada Tuhan sesuatu yang luar biasa di luar sunnah alam agar mereka beriman kepada-Nya.” Tapi mereka tetap congkak. “Akui saja jika kamu tak mampu.” “Perangai kalian ini seperti anak-anak yang menginginkan mainan ajaib. Dan ini bukan adab yang baik kepada Allah.” “Hai Saleh, ketika kau mendakwa bahawa dirimu sebagai Nabi, adalah hak kami untuk menuntut kamu menunjukkan bukti atas dakwaan itu agar kami percaya.” “Aku khuatir jika aku perkenankan tuntutan itu, kalian tetap mengingkari ayat ini suatu saat nanti. Aku takut azab Allah akan datang...” “Kami tak akan kafir, kami berjanji bahawa kami akan percaya pada ayat tersebut dan tidak akan kami ganggu-ganggu.” “Kalian berjanji?” “Kami semua berjanji kepadamu.” Nabi Saleh berdoa kepada Allah. Allah mengabulkan tuntutan mereka. Di luar dugaan, dari batu-batu gunung itu keluar seekor unta. Begitulah unta itu hadir di tengah kaum Tsamud, ia dilahirkan dari kalimat Allah dan dari batu-batu gunung. Seketika itu, mereka terkejut dan kehairanan. Mukjizat yang tampak itu membuat mata mereka silau. Tak hairan, jika mereka bungkam dan tak berkata apa-apa kecuali merunduk dan mengakui bahawa Nabi Saleh memang benar-benar utusan Allah. Lantas, Nabi Saleh berkata, “Allah mengancam kalian dengan azab yang sangat dekat jika salah seorang di antara kalian mengganggu unta itu.” Mereka berjanji tidak akan mengganggu unta itu sedikit pun. Hingga kemudian, semuanya bubar.
Selanjutnya dapatkan Hidayah Mac 2012 di pasaran...
Wednesday, March 14, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment