Wednesday, August 8, 2012

Daerah Islam Di Kota Ho Chi Minh

SUASANA ala Malaysia dan Indonesia akan terasa saat kita berkunjung ke Daerah 8 kota Ho Chi Minh, ibu kota Vietnam. Saat sayup-sayup suara azan berkumandang di menara masjid di daerah itu, orang-orang berkain pelikat dan berkopiah putih (orang di sana menyebutnya kapea) akan kelihatan berjalan seorang demi seorang menuju masjid. Pakaian mereka sangat khas muslim di wilayah Asia Tenggara yang membuat kita terasa bagaikan berada di sebuah kampung di Malaysia atau Indonesia. Daerah 8 memiliki kelompok muslim yang besar walau mereka tetap hanya sekumpulan minoriti dari warga Ho Chi Minh. Daerah 8 adalah tumpuan muslim yang cukup terkenal, terbukti sering dijadikan destinasi bagi para pelancong muslim yang berkunjung ke Ho Chi Minh yang masih popular dengan nama Saigon. Di daerah ini lazim kita temui, orang-orang tua, yang duduk di beranda rumahnya dengan pakaian muslim. Mereka juga duduk-duduk di masjid beristirehat sehabis solat Jumaat dan saling berbual mesra. Daerah ini dihuni sekitar 1,300 warga dan memiliki masjid, restoran halal dan sebuah madrasah yang menganjurkan pengajian agama Islam. Madrasah ini ada kaitan dengan beberapa lembaga pendidikan Islam di Malaysia yang secara berterusan mengirim murid mereka ke sana untuk belajar lebih lanjut. Etnik Cham atau Champa secara umum menetap di wilayah Selatan dan Tengah negara Vietnam. Jumlah mereka secara keseluruhan ada 100 ribu orang, bercampur baur bersama 86 juta rakyat Vietnam lainnya yang majoriti beragama Buddha. Etnik Cham adalah etnik muslim asli Vietnam. Dulu etnik ini sempat berkuasa di Vietnam saat kerajaan Cham memerintah wilayah itu selama berabad-abad. Dalam catatan sejarah orang Champa sangat dekat dengan Melayu. Champa awalnya beragama Hindu. Islam lalu menjadi agama majoriti sejak raja mereka memeluk Islam pada abad ke-17. Raja beragama Islam itu berjasa menghapus perhambaan manusia. Saat kerajaan Champa runtuh dan digantikan raja Vietnam, terjadi pelarian masyarakat Champa ke Malaysia. Hingga saat ini sebuah negeri di pantai timur, Terengganu, masih menjadi lokasi bersejarah “Kampung Cham” yang dihuni warga muslim Cham. Pelarian juga terjadi saat perang Vietnam berkecamuk terutama di tahun 70-an. Sebahagian mereka bahkan ada yang berhijrah ke negara Eropah dan Amerika Syarikat. Seorang warga Vietnam menyebut bahawa daerah yang diisi etnik Cham memang unik. Dengan tradisi Islam yang menyelimutinya, daerah yang diisi warga Cham boleh sangat lain suasananya dibanding wilayah kota Ho Chi Minh yang lain.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Ogos 2012 di pasaran...

1 comment:

mdnasiridris said...

assalaamu`alaikum.
saya dan 4 lagi rakan akan ke seam reap-pnom penh dan ho chi minh pada 22.10 hingga 26.10, dalam misi bersilatur rahim dengan masyarakat islam di negara2 ini. bagaimanakah cara untuk pergi ke masjid ini darei pusat bandar ho chi minh? e mail saya : nasiha@yahoo.com
sekian terima kasih. wassalaamu`alaikum.