Wednesday, August 8, 2012

"Masjid Soeharto" Di Sarajevo

Soeharto tidak hanya meninggalkan jejaknya di Indonesia. Presiden kedua Indonesia itu juga meninggalkan satu hal yang tak mudah dilupakan di Sarajevo, ibukota negara muslim di Eropah Timur, Bosnia Herzegovina.
Mantan Presiden Soeharto meninggalkan sebuah masjid megah di Sarajevo yang sangat terkenal dengan sebutan Masjid Soeharto. Nama masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Istiqlal, sama dengan nama masjid Indonesia di Jakarta, yang juga kerap disebut Masjid Indonesia. Masjid Istiqlal di Sarajevo dibangun atas sumbangan para dermawan muslim Indonesia, rakyat, kakitangan kerajaan dan pemerintah Indonesia. Itulah yang membuat masjid ini sangat Indonesianya. Jika ada yang bersimbolik menyebut Masjid Istiqlal boleh dipenuhi salji maka itu bukanlah Masjid Istiqlal di Jakarta, melainkan masjid yang ada di Sarajevo ini yang ketika musim sejuknya akan berubah putih tersiram salji. Masjid ini dibangun mengambil masa agak lama. Niat pembangunannya sudah dimulai oleh Presiden Soeharto pada kunjungan ke Sarajevo tahun 1995 dan baru dirasmikan pada tahun 2001 oleh Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarno Putri. Jadi masjid ini dibangun di masa pemerintahan empat Presiden, iaitu Soeharto, Habibie, Gus Dur, dan Megawati, dari tahap perencanaan hingga selesai pembangunannya. Idea pembangunan masjid ini muncul ketika Soeharto melakukan lawatan rasmi negara ke Sarajevo. Kunjungan itu sangat bersejarah sebab dipandang sebagai kunjungan ketua sebuah negara yang teramai di dunia. Sarajevo saat itu pula tengah dilanda perang sengit.
PBB bahkan sampai memberikan surat pernyataan kepada Soeharto dan rombongannya yang isinya tidak akan bertanggungjawab jika terjadi sesuatu yang tak diingini pada Presiden Indonesia era orde baru itu. 
Tarikh 13 Mac 1995 Soeharto dan rombongan mendarat di Sarajevo dengan mengenakan pakaian anti peluru. Alhamdulillah, rombongan selamat dan bertemu Presiden Bosnia, Alija Izetbegovic. Masjid Istiqlal ini terletak di kawasan perumahan di daerah Otoka dan tidak jauh dari halte trem kota Sarajevo. Dari beberapa sudut panorama masjid ini terlihat berlatar belakang bangunan-bangunan di wilayah tersebut. Tidak sukar untuk menemukan masjid ini, kerana dapat dilihat dari laluan trem sebagai satu-satunya masjid megah di jalan itu. Di sekitar masjid juga ada madrasah tua dari abad ke-16 yang masih aktif menganjur program pendidikan sampai saat ini. Suasana khas Indonesia begitu menonjol di bahagian dalaman masjid. Ukiran kayu khas Indonesia menghiasi mihrab, mimbar dan kusyen masjid. Masjid Soeharto dirancang oleh arkitek Indonesia, Fauzan Noe’man, arkitek kenamaan yang juga merancang masjid-masjid besar di Indonesia, termasuk Masjid Raya Batam dan Masjid Baiturrahim di komplek Istana Merdeka, Jakarta. Reka bentuk masjid ini termasuk unik untuk masjid di Eropah, terutama kerana senibina dalamannya yang bercirikan Indonesia. Masjid dibangun dengan dana 2.7 juta Dollar di atas tanah seluas hampir 2,800 meter persegi. Dilengkapi kubah berdiameter 27 meter setinggi 27 meter. Kubah masjid dilengkapi dengan tiga susun celah sebagai ruang masuk cahaya ke dalam masjid. Dua menara kembarnya setinggi 48 meter. Dua menara itu digambarkan sebagai simbol persahabatan kedua negara, Indonesia dan Bosnia.

Selanjutnya dapatkan Hidayah 2012 di pasaran...

No comments: