Wednesday, March 13, 2013

Bagaimanakah Jujur Kepada Allah Itu?

BUKAN kebetulan jika peribadi menonjol dari Nabi s.a.w. adalah kejujuran. Ya, kejujuran membawa Nabi Muhammad s.a.w. tak hanya memiliki tempat mulia di kalangan masyarakatnya dahulu, tapi juga membuatnya memiliki kualiti kenabian dan kewalian yang teramat khusus. Bagi kita, umatnya, sudah tentu itu adalah teladan mulia yang jangan dianggap remeh. Al-Ghazali menyebut kualiti kejujuran ini sambil menyebut al-Quran surat al-Ahzab ayat 33. Orang beriman adalah “...Orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah...”. Menurut Quraish Shihab, yang dimaksud adalah orang yang berjuang di jalan Allah dan menjalani hidup dengan mematuhi Allah dan RasulNya. Ayat ini adalah penghormatan bagi para syuhada yang gugur di medan perang seperti Hamzah bin Abdul Muthallib, Mush’ab bin Umar, Abdullah bin Jahsy, Sa’id bin Rabi’ dan banyak lagi. Mereka itulah contoh orang-orang jujur. Nabi s.a.w. pernah bersabda dalam hadis riwayat Bukhari-Muslim bahawa kejujuran itu membawa kebajikan dan siapa yang jujur akan ditulis di sisi Allah sebagai orang jujur dan mendapat syurga. Sementara yang tidak, akan mendapat sebaliknya, menuai keburukan, neraka, dan akan ditulis di sisi Allah sebagai pembohong. Al-Quran banyak sekali menyatakan tingginya kualiti orang yang jujur. Di surat Maryam boleh kita temui tiga ayat yang menyatakan kejujuran tiga Nabi, yakni Ibrahim a.s. (ayat 41), Ismail a.s. (54) dan Idris a.s. (56). Mereka disebut sebagai orang jujur, orang yang menepati janji, dan sangat benar lagi membenarkan. Wajar kemudian para sufi mengajarkan hal ini dalam kitab-kitab mereka dan memperingati keras siapa saja yang ingin menempuh jalan kesucian untuk berlaku jujur. Jujur ini adalah jujur kepada Allah, kepada diri dan kepada manusia yang lainnya. Abdullah bin Ramli pernah bermimpi bertemu Manshur ad-Danuri yang berkata bahawa ia memperoleh nikmat dan ampunan yang tak terbayangkan sebelumnya.  “Apa yang terbaik yang boleh dipersembahkan seorang hamba ke sisi Tuhannya?” ujar Ramli.  “Yang terbaik adalah kejujuran dan yang terburuk adalah kebohongan,” ujar Danuri. Muhammad bin Ali al-Kinani menyebut kejujuran adalah otaknya agama,  kebenaran adalah tubuhnya dan keadilan adalah hatinya. Sufyan ats-Tsauri menukil surat Az-Zumar ayat 60 yang menyatakan di hari kiamat akan ditemui orang-orang yang bermuka hitam. Sufyan menyebut itulah orang-orang yang mengaku mencintai Allah tapi tak jujur.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Mac 2011 di pasaran...

No comments: