Tuesday, May 14, 2013

Muslim Malmo: Komuniti Terbesar Di Scandinavia

MEMPERKATAKAN Islam di kawasan Scandinavia, tidak dapat lepas dari kota ini. Ya, kota Malmo adalah kota khas berkaitan isu keislaman di kawasan itu. Scandinavia sendiri adalah kawasan di Utara Eropah iaitu Norway, Sweden, Finland dan Denmark di dalamnya. Kota Malmo terletak di Sweden dan peratus muslim di Malmo adalah yang terbesar di Scandinavia, 25 peratus dari 300 ribu penduduknya. Peratus itu membuat Malmo menjadi cukup terkenal sebagai kota muslim di Sweden. Malmo adalah kota terbesar ketiga di Sweden setelah Stockholm dan Gothenburg. Kota ini sangat unik budayanya. Banyak etnik dan bangsa tinggal di kota ini. Malmo sejak dahulu memang merupakan kota industri dan pelabuhan hingga banyak bangsa singgah dan kemudian menetap. Tercatat ada 170 suku bangsa di Malmo. Dari Iraq sampai Hungari, dari Bosnia sampai Rumania. Isu Islam di kota ini ternyata tidak boleh dipermainkan. Jika di Eropah Barat, Paris adalah pusat pemberitaan terkait Islam, Moscow di Eropah Timur, maka di Scandinavia Malmo merupakan pusat pemberitaannya. Muslim Malmo mesti menerima tentangan negatif anti Islam.
Mereka dituduh akan melakukan pengambilalihan Malmo menjadi daerah Muslim. Tentu ini membuat ketegangan tersendiri hingga tercatat beberapa insiden negatif yang merugikan muslim terjadi di sana.
Masjid Malmo, salah satu masjid terbesar di Scandinavia, pernah tiga kali mengalami peristiwa buruk. Masjid ini pernah diserang aksi pembakaran pada 28 April 2003 hingga rosak cukup teruk. Serangan kedua terjadi pada 18 September 2005 yang kemudian berlanjut 21 Oktober 2005. Ini semua ada kaitan berkebangnya isu anti Islam di sana.  Tidak hanya itu, muslim Malmo juga menerima serangan politik. Parti Demokrat Sweden adalah yang paling kerap menyerang muslim Malmo dan Sweden secara umum. Salah seorang pemimpin parti ini, Par Norling, tahun lalu, bahkan secara terbuka menyebut umat Islam tidak sesuai hidup di Sweden dan harus dipindahkan. Umat Islam boleh tinggal kalau mereka meninggalkan ajarannya.
“Larang Islam di Sweden. Jika mereka tidak mahu (meninggalkan agama), satu-satunya pilihan adalah pindahkan mereka,” ujar Norling sebagaimana diberitakan thelocal.se, sebuah portal berita ternama di Sweden. Kenyataan Norling tentu saja menuai kecaman. Ini adalah pernyataan negatif kedua terhadap umat Islam yang dilontarkan kepada masyarakat di sana. Sebelumnya, Sven-Erik Karlsson, juga dari Parti Demokrat Sweden, menyebut bahawa harus ada kelompok khusus di beberapa wilayah Sweden untuk mengganggu golongan pendatang agar mereka tidak selesa berada di Sweden. Pernyataan ini terkait berita penghinaan atas seorang pendatang Somalia. Bukannya mengecam, Karlsson malah mendukung. Seperti Norling, pernyataan Karlsson juga membuat heboh yang berhujung dengan berundurnya Karlsson dari jawatannya.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Mei 2013 di pasaran...

No comments: