Monday, July 8, 2013

'Perjalanan' Nabi Yang Penuh Polemik

DI ANTARA perjalanan Nabi s.a.w., tidak diragukan lagi, peristiwa Israk Mikraj merupakan yang paling kontroversial. Dalam erti, banyak orang yang tidak percaya dengan peristiwa itu, terutama bagi kalangan bukan Islam. Lalu, bagaimana kita memahami peristiwa yang hingga kini masih menjadi polemik itu?
Kalau kita mahu memahami QS Al-Isra’ ayat 1 secara lebih teliti, sesungguhnya, polemik itu tidak akan perlu ada. Sebab, ada “Campur tangan (intervensi) Tuhan” dalam peristiwa itu. Dengan kata lain, Muhammad tidak melakukan perjalanan itu seorang diri, tetapi dijalankan oleh Allah. Makanya, kata yang dipakai dalam ayat tersebut adalah asra (memperjalankan). Profesor. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah menulis bahawa penggunaan huruf ba dalam kata bi’abdihi mengisyaratkan bahawa perjalanan Isra’ tersebut terjadi di bawah bimbingan Allah s.w.t. dan taufikNya. Penggunaan kata ini menjadikan Nabi s.a.w. bukan saja diisra’kan lalu dilepas begitu saja, tetapi Isra’ dilakukan Allah di bawah bimbinganNya secara terus-menerus bahkan “disertai” olehNya. “Perjalanan Nabi Muhammad s.a.w. itu bukanlah atas kehendak beliau dan tidak juga terjadi atas dasar kemampuan peribadi beliau, tetapi itu atas kehendak Allah s.w.t. Bahkan Dia yang mengisrakan, yakni yang melakukan perjalanan itu untuk beliau. Atas dasar itu, dari awal ayat ini mengingatkan semua manusia bahawa peristiwa tersebut harus dikaitkan dengan kehendak dan kekuasaan Allah s.w.t. Sungguh keliru jika anda mengukur peristiwa itu dengan ukuran kemampuan makhluk,” tulis Quraish Shihab. Dalam peristiwa Israk Mikraj, Nabi ditemani Jibril a.s. Mengapa Jibril? Sebab Jibril merupakan makhluk dari langit ke tujuh yang berbadan cahaya. Dengan badan cahayanya itu, Jibril boleh membawa Rasulullah melintasi dimensi-dimensi yang tak kasat mata. Menurut Ilmu Metafisika, Rasul naik ke ruang angkasa melakukan perjalanan Mikrajnya tentu memerlukan zat pembawa yang lebih halus dari jiwa atau rohaninya. Oleh kerana itu, makhluk hidup yang memiliki dua jasad: jasmani dan rohani, maka diperlukan zat pembawa yang lebih halus dari rohani itu sendiri dan mampu mengangkat jasmani Rasul sekaligus. Dan ternyata makhluk yang sangat halus itu bernama Jibril. Selain Jibril, Nabi juga disertai oleh kenderaan istimewa (khas) berbadan cahaya bernama Buraq. Ia memiliki kecepatan yang super dahsyat, melebihi kecepatan cahaya sekitar 300,000 kilometer per detik. Jadi, perjalanan Nabi dari  Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestin yang berjarak 1,500 kilometer, hanya ditempuh dengan waktu maksimal 1/200 detik. Bahkan, perjalanan Nabi s.a.w. dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah dan menerima perintah solat lima waktu itu tidak melebihi waktu semalaman. Dikisahkan, saat Nabi kembali lagi ke rumahnya, terlihat tempat tidurnya masih terasa hangat. Pertanyaannya kemudian, bukankah kecepatan cahaya adalah kecepatan paling tinggi yang telah dihasilkan fisika moden? Bukankah kecepatan cahaya telah mendapat pengesahan berdasarkan keputusan kongres antara bangsa tentang Standar Ukuran yang diadakan di Paris tahun 1983: bahawa kecepatan cahaya berada dalam vakum sebesar 299,792,458 meter per detik dibulatkan sekira 300,000 kilometer per detik. Jadi, bagaimana ada benda lain yang boleh melebihi kecepatan cahaya? Kalaupun ada, kriterianya harus jauh lebih ringan dibandingkan cahaya. Benda itu harus tidak memiliki massa sama sekali. Yang paling mampu melakukannya adalah proton, iaitu kuantum-kuantum penyusun cahaya. Bahkan, elektron sekali pun yang beratnya hampir kosong sekalipun tidak boleh memiliki kecepatan setinggi itu. Sedangkan manusia sendiri komponen dari satuan-satuan utama yang sangat kecil dinamakan sel. Jumlahnya sekitar 390 milyar. Sel tubuh ini tidak sama, baik bentuk, besar, mahupun fungsinya. Sel-sel ini tidak terpisah satu sama lain, tetapi hidup dalam organisasi yang harmoni.  Jika dilihat dari penyusunnya, maka berbagai macam sel itu tersusun dari molekul-molekul. Baik yang sederhana maupun molekul yang kompleks. Mulai dari H2O, sampai pada molekul asam amino atau proteir kompleks lainnya. Dan jika dicermati, maka molekul itu juga tersusun dari bahagian-bahagian yang lebih kecil disebut atom. Dan atom ini pun tersusun dari partikel-partikel sub atomik seperti: proton, neutron, elektron, dan sebagainya.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Julai 2013 di pasaran...

No comments: