Saturday, August 16, 2014

Manisnya Ketika Berziarah Ke Makam Orang-Orang Salih

SETIAP KALI berziarah ke perkuburan atau makam orang-orang salih, saya merasa bukan siapa-siapa, bukan apa-apa. Benar-benar serupa gelas kosong  yang siap diisi air kebajikan. Air kebajikan?
Ya, betul. Saya menganggap jasad yang berbaring di dalam  makam tersebut adalah mata air kebajikan. Terlebih bila semasa hidup, ia masyhur dengan kebaikannya, terkenal dengan kesalihannya. Saya mengenang jejak rakamnya yang termaktub dimana-mana; buku, majalah-majalah, akhbar-akhbar, dan lain-lainnya. Saya mengingat-ingat sejumlah tuturan orang-orang terdekat yang mengenalnya. Mengenai ehwal jasanya. Perihal amal jariyahnya. Semuanya mengalir dan berkah hingga ia tiada. Sesuatu yang indah, tentunya.
Saya berharap boleh meniti jejaknya; berazam di kalbu bahawa hidup bermanfaat untuk orang banyak itu tidak mudah. Ia harus diikhtiarkan, diperjuangkan, hingga kemudian boleh tersenyum saat menghadapi maut. Maka berziarah - bagi saya — selalu menjadi momen dialog batin antara saya dan diri saya, antara saya dan Tuhan, antara saya dan sang jasad di dalam makam. Pada saat itulah, bejana hati saya pasrah menangkup limpahan air kebajikan. Ziarah adalah silaturahmi jiwa. Itu jawapan yang selalu saya sampaikan ketika ditanya soal ziarah. Tidak lain. Silaturahmi jiwa. Itu pula yang saya tulis bila ada buku tamu peziarah yang mengharuskan diisi di makam wali-wali yang kerap dikunjungi orang banyak. Saya beranggapan bahawa mengucap salam kepada shahibul jasad, menghadiahinya Fatihah, Yasin, selawat, tahlil dan segenap bacaan Quran lainya adalah sarana silaturahmi jiwa, silaturahmi roh, silaturahmi personal. Dan setiap silaturahmi jiwa itu meninggalkan atsar yang manis, yang kadang boleh dikongsi dengan sesiapa, namun lebih banyak tidak boleh dibagi kemana-mana. Ibarat merasakan buah yang manis, bolehkah anda membagi rasa itu ke lain orang hingga ia mencecap sendiri rasanya. Begitulah pengalaman. Begitulah silaturahmi jiwa.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Ogos 2014 di pasaran...

No comments: