Saturday, August 16, 2014

Masjid Unik Mempesona Dalam Gua

Menariknya Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al-Maghribi, merupakan sebuah masjid yang mengkomposisikan keberadaannya di dalam perut bumi. Tentu, jangan dibayangkan kegelapan saat berada di dalamnya, sebaliknya pendaran cahaya meluruh melalui lampu-lampu cantik yang menghiasinya,  sesuatu yang berbeda di banding masjid kebanyakan. Masjid ini terletak di Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur, masjid ini tak pernah sepi dengan kehadiran jemaah. Salah satu sebabnya, agaknya, daya tarik keunikannya. Memang, saat kita menghampiri bahagian depan masjid, kita hanya melepasi dengan gerbang dengan dua gapura dan bahagian atas bertuliskan nama masjid. Pengunjung tak akan menemukan keutuhan masjid jika tidak masuk ke dalam lorong yang mirip gua. Di sana ada laluan anak tangga sebagai jembatan menuju bangunan utama.

KREATIVITI SORANG KIAI
Adalah KH Shubhan Akbar yang menjadi ‘arkitek’ rumah ibadah unik ini. Pilar-pilar melingkar menjadikan masjid ini berciri arkitektur Arab. Melihat keunikan masjid ini terbaca tumpuan sepenuhnya kiai dalam mengekspresikan cita seninya. Keunikan terpancar melalui gerbang-gerbang dengan berbagai bentuk dan warna. Ayat-ayat al-Quran dan tulisan rajah terpahat indah di atas gerbang-gerbang itu. Kubah yang cukup megah menghiasi bahagian atas masjid, dimana kubah itu terbuat tidak terlalu tinggi kerana disesuaikan dengan bangunan utama yang berada di perut bumi, sementara di sekeling kubah terdapat halaman yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai para pengunjung. Masjid yang merujuk nama Surat Al-Kahfi ini semakin terpancar kala masuk lebih jauh ke dalamnya. Stalagtit dan stalagmit yang mengering menjanjikan keterpesonaan nan eksotik. Sebuah tanaman nan asri, lengkap dengan suara gemercikan air, semakin memukau pengunjung.

TANAH KERAJAAN

Berdiri mempesona di tanah seluas 3 hektar, masjid ini sekomplek dengan  “Pondok Pesantren Perut Bumi”. Dulunya adalah tanah milik kerajaan, tapi setelah itu terbebas, kerana Allah menghendakinya seperti itu. Lorong-lorong gua yang terdapat di bawah tanah itu dialih fungsikan menjadi tempat kegiatan mengaji para pelajar,  kuliah subuh dan istighasah. Sementara bahagian atasnya dibangunkan ruangan untuk penginapan para pelajar pondok. Menurut KH. Shubhan Akbar, sebelum tanah berstatus negara itu dibebaskan, sebuah petunjuk ghaib diperolehnya melalui Syeikh Maulana Maghribi, seorang guru wali di Tanah Jawa pada masa silam. Dalam petunjuk itu, sebuah tugas dipertanggungjawabkan ke bahu KH. Shubhan Akbar, bahawa dirinya harus merawat gua yang berada di Dusun Wire itu. Petunjuk itu dilaksanakan oleh KH. Shubhan Akbar dan setelah tanah itu benar-benar dibebaskan, ternyata di bawahnya terdapat gua dengan lorong yang sangat luas. Lorong-lorong gua yang ada masih terlihat semulajadi. Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al-Maghrobi ini boleh dibilang langka. Pasalnya, masjid ini memanfaatkan lorong gua alias perut bumi sebagai rumah Allah dan tempat mendekat kepada Sang Khalik. Terbukti, kerana daya tarik masjid ini, banyak menziarahi yang datang dari berbagai kota di pulau Jawa. Ruangan besar seperti dewan utama yang sekarang difungsikan sebagai masjid ini, konon dulunya adalah gua Puteri Sendangharjo. Sedangkan tempat istighasah dalam gua perut bumi ini dulunya adalah gua Singojoyo, tempat ‘khalwat’ para tokoh Islam sebelum wali songo. Hampir tiap malam Jumaat tempat ini ramai didatangi peziarah yang melakukan istighasah.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Ogos 2014 di pasaran...

No comments: