Saturday, August 16, 2014

Mengubah Orang Kasar Dengan Kelembutan

SUATU hari, ada seorang Badui datang ke kota Madinah. Dia datang dengan tujuan untuk mendatangi Nabi - yang saat itu sedang berkumpul bersama sahabat di dalam masjid. Tanpa basa-basi, si Badui langsung menyampaikan maksud kedatangannya: meminta sesuatu. Nabi s.a.w. memberi sesuatu yang tidak seberapa. Tapi, si Badui merasa kurang. Dia lantas berkata kasar dan kurang sopan kepada Nabi. Spontan, hal itu membuat para sahabat marah, nyaris bertindak kasar kepada Badui itu. Tetapi, Nabi mencegah dan menenangkan keadaan. Nabi justeru mengajak si Badui bertandang ke rumah, dan Nabi memberinya sesuatu lagi. Si Badui benar-benar merasa senang, tapi pada sisi lain juga merasa hairan - nyaris tidak percaya. Sebab, dia melihat langsung keadaan (rumah) Nabi. Tidak banyak hadiah dan barang. Hal itu tidak pernah dia bayangkan. Pasalnya, dia menganggap rumah Nabi banyak dipenuhi barang-barang mewah sebagaimana pemimpin-pemimpin lain yang pernah dilihatnya. Seketika itu, si Badui sedar. Dia pun mengucapkan rasa terima kasih. Nabi kemudian berkata, “Kemarin kau mengucapkan kata-kata kasar, dan tidak senonoh di hadapanku, hingga menimbulkan kemarahan sahabat-sahabatku. Aku khuatir mereka akan mengganggumu kelak kemudian hari. Sekarang kau telah mengucapkan terima kasih kepadaku, bolehkah kata-kata yang sama ini kau ucapkan di hadapan para sahabatku besok agar meredakan kemarahan mereka terhadapmu?”
Si Badui pun menyanggupi, tidak menolak. “Baik,” jawabnya. Janji itu ditepati. Esok hari, si Badui datang ke masjid untuk memenuhi janji. Saat para sahabat sudah berkumpul, Nabi kemudian membuka percakapan yang manis dan elegan. “Orang ini telah menunjukkan kerelaan dan keramahannya terhadap kita. Bukankah begitu?” Si Badui merasa dihormati Nabi, dan menjawab pendek. “Ya betul.”

Selanjutnya dapatkan Hidayah Ogos 2014 di pasaran...

No comments: