Monday, May 12, 2014

Firaun Tenggelam Di Laut Merah

SETELAH Nabi Musa a.s. mengalahkan tukang sihir Firaun, mata penduduk Mesir terbuka lebar. Kebenaran yang diperlihatkan Allah terbentang di pelupuk mata. Sementara itu, bagi orang-orang Bani Israil, kehadiran Nabi Musa ke Mesir itu seperti membawa angin segar. Apalagi, mereka itu sudah lama ditindas oleh Firaun. Tak salah, jika kehadiran Nabi Musa itu membuat mereka memiliki harapan baru. Lalu, mereka berbondong-bondong menemui Nabi Musa. “Sudah lama Firaun menindas dan bahkan menghukum kami. Kini engkau sudah datang...” Nabi Musa sedih mendengar cerita orang-orang Bani Israil, tapi Nabi Musa meminta mereka tetap bersabar.

Tak Juga Sedar
Tetapi, bagaimana dengan Firaun? Firaun merasa tertampar. Setelah melihat tukang sihir yang didatangkan kalah, seharusnya dia sedar. Tapi hati Firaun sudah tertutup kabut. Dia raja yang angkuh. Tak salah jika hal itu membuat dia semakin tidak dapat mengendalikan diri. Apalagi, setelah melihat kedatangan Nabi Musa itu memberikan “harapan” bagi orang-orang Bani Israil itu, Firaun kian ditikam cemas. Sebab, dia tahu kekuasaan yang ada di tangannya boleh hancur. Firaun pun menghalangi penduduk Mesir agar tak mengikuti ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Musa. Maka, Firaun berencana membuat pentas di tepi sungai Nil untuk menunjukkan kebesaran kekuasaannya agar rakyat Mesir tetap mengakui dirinya dan tidak mengikuti ajakan Nabi Musa. Hari yang sudah direncanakan itu pun tiba. Para perajurit dan pengawal berbaris di dua sisi sepanjang jalan. Orang-orang berdatangan, berdiri di depan pentas dan menatap singgasana kekuasaan Firaun dengan takjub. Lalu arak-arakan Firaun pun tiba. Orang-orang melihat raja yang dikenal congkak itu berdiri di atas tandu. Dia menunjukkan pakaian kebesaran - dengan manik-manik, permata dan emas yang berkilau untuk menunjukkan bahawa dia raja besar yang menguasai bumi Mesir. Tak lama kemudian, arak-arakan Firaun sampai di depan pentas dan dia naik ke pentas, lalu duduk di atas singgahsana.
Rakyat Mesir pun sangat kagum dan terpesona melihat semua itu dengan takjub. Kemudian, Firaun berpidato, “Aku adalah Tuhan tertinggi di Mesir. Aku adalah pemilik Mesir. Sungai-sungai mengalir di bawahku. Aku memimpin negeri ini dan rakyatku menuju kemuliaan. Aku menghancurkan musuh-musuhku dan membangun bendungan-bendungan di daerah barat sehingga rakyat hidup dengan aman. Aku akan menghancurkan Bani Israil yang berjumlah sedikit kerana mereka ingin mengusir kalian dari Mesir. Oleh kerana itu, biarkan aku membunuh Musa dan biarkan ia memohon pada Tuhannya...” Rakyat seakan tersihir oleh kebesaran Firaun dan mendukung rencana itu. Maklumat itu pun ditunaikan. Esok harinya para perajurit menunaikan perintah Firaun; menghancurkan Bani Israil. Mereka merampas bayi-bayi dari pangkuan ibu-ibu mereka, lantas membuangnya ke sungai Nil. Sementara itu, kaum lelaki diseret; dijadikan budak untuk tujuan membangun kota-kota baru. Jerit kesakitan ibu-ibu membahana. Malam hari, Allah mewahyukan kepada Nabi Musa untuk membawa Bani Israil  keluar dari Mesir. Nabi Musa diberi mandat memimpin kaumnya keluar Mesir untuk menyelamatkan mereka dari penindasan Firaun. “Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: “Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hambaKu (Bani Israil), kerana sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli.” (QS. As-Syu`ara [26]: 52) Nabi Musa tak ragu akan janji Allah yang akan menyelamatkan orang-orang beriman. Maka, dia berani menanggung beban berat tersebut, membawa pergi kaumnya meninggalkan Mesir ke arah Timur. Bani Israil menyeberangi sungai Nil, dan kemudian memulai perjalanan yang cukup berbahaya. Saat penduduk Mesir bangun, mereka seperti dikejutkan jejak rombongan Bani Israil yang meninggalkan Mesir. Tapi, Firaun tak tinggal diam. Dia memerintahkan para perajurit untuk mengejar. Dalam misi pengejaran itu, Firaun merencanakan untuk mengepung Bani Israil di gurun. Ia berencana hendak membunuh Musa, dan Harun lalu membawa kembali Bani Israil untuk dijadikan hamba di kerajaan. Puluhan kereta-kereta kuda dikerahkan Firaun untuk mengejar Bani Israil. Firaun mengendarai sendiri kereta kuda yang gagah perkasa dan memimpin langsung perajurit yang berjumlah besar dan kuat itu.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Mei 2014 di pasaran...

No comments: