Thursday, November 7, 2013

Islam Thailand Bukan Hanya Di Pattani

JIKA membicarakan mengenai muslim di negara jiran Thailand, terkadang kita tertumpu pada kelompok muslim Pattani yang hidup di wilayah selatan Thailand. Fokus ke Pattani kerana memang di sana kerap terjadi konflik. Padahal di Thailand masyarakat muslim tidak hanya di Pattani. Bangkok, Ibu kota Thailand, juga memiliki kelompok masyarakat muslim yang hidup berghairah dan dinamis. Mereka memiliki kegiatan rutin dan pelbagai aktiviti keagamaannya. Ramadan lalu, masyarakat Islam Thailand, melalui laman web rasminya www.cicot.or.th menyumbang 100 ribu Bath Thailand (kira-kira RM10,000) untuk muslim Rohingya. Mereka menyumbang kerana terpanggil rasa persaudaraan sesama muslim. Ramadan tahun ini masyarakat Islam disana juga menganjurkan pertemuan mengenai persijilan halal yang diwakili oleh Profesor Narong dan Profesor Yunus Khan yang ‘pakar’ di bidang itu. Syeikhul Islam Aziz Phitakkumpon, pemimpin tertinggi muslim Thailand, juga menjalani banyak agenda. Salah satunya adalah menerima kunjungan dari Timbalan Menteri Dalam Negeri Thailand, Thira Wesar Techa, yang memberi Syeikh hadiah dan ucapan selamat Ramadan. Syeikh sendiri pada Ramadan lalu menyampaikan doa untuk kebaikan dan keselamatan seluruh warga Thailand. “Ramadan itu adalah pesta. Pesta di saat kita ifthar dan pesta dalam beramal kebaikan,” ujarnya. Pertubuhan Islam Thailand terletak di Bangkok. Tepatnya di Ninth Street Canal Rd, Nong Chok, Bangkok. Organisasi ini sangat berpengaruh bagi muslim Bangkok dan Thailand secara umumnya. Mereka melayani minoriti muslim Thailand baik untuk urusan rasmi dan tidak rasmi. Untuk urusan rasmi, pertubuhan ini melayani pernikahan secara muslim, urusan ibadah, pengajaran Islam, dakwah dan lain sebagainya. Sementara untuk urusan tidak rasminya, mereka adalah jembatan antara muslim Thailand dalam berhubungan dengan pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Bangkok adalah kota tua di Asia Tenggara. Kota ini sangat terkenal, selain Kuala Lumpur, Singapura dan Jakarta. Sebagai sebuah kota metropolitan, Bangkok dihuni dan didatangi banyak ras dan etnik. Penganut Buddha memang mendominasi, tapi keyakinan lain juga boleh hidup dengan damai. Tak hairan, di Bangkok selain tempat ibadah umat Buddha kita juga akan mendapati gereja dan masjid yang menawan. Bangkok memiliki gereja di wilayah Bangkrak yang usianya lebih satu abad. Gereja ini bahkan pernah dikunjungi Paus Yohannes Paulus II di tahun 1984. Kerana merupakan bangunan bagi umat Katolik Roma, bangunan gereja ini sangat khas Romawi. Dinding gereja dihiasi mural yang berisi adegan-adegan dalam Alkitab. Dindingnya menjulang tinggi seperti hendak menggapai langit. Bangkok juga memiliki gereja untuk penganut Protestan. Terkenal dengan sebutan ‘Chris Church Bangkok’. Gereja ini berwarna dominan putih. Lalu bagaimana dengan masjid? Tentu Bangkok memiliki masjid. Jumlahnya ada beberapa buah. Salah satunya adalah Masjid Darul Muttaqien (Darulmuttageen Mosque) yang ada di wilayah Nong Chok, tepatnya di tepian terusan Sean Sap. Masjid ini salah satu yang berusia tua di Bangkok. Awalnya ia hanya bangunan kayu beratap jerami. Masyarakat muslim pertama di Bangkok mendirikan masjid ini seadanya. Mereka lalu memugarnya dengan mengupah para pekerjanya dari China.

Selanjutnya dapatkan Hidayah November 2013 di pasaran...

No comments: