Tuesday, April 15, 2014

Al-hambra (Cordova) Seville: Musnahnya Sebuah Kejayaan

Alhambra, sering juga dijuluki “Istana yang Hilang” atau “Kejayaan yang Sirna”. Alhambra yang terletak di CORDOVA, Andalusia (nama yang diberikan umat Islam untuk Sepanyol) menyimpan rakaman sejarah kehebatan ilmu pengetahuan, karya sastera, seni dan arkitektur umat Islam. Bahkan Cordova, wilayah dimana Alhambra berdiri disebut sebagai puncak kecemerlangan ilmu pengetahuan Islam, di saat Barat sedang dalam Abad Kegelapan. Menurut Washington Irving dalam bukunya berjudul “Al-Hamra”, penyebab kemunduran umat Islam di Andalusia, bukan kerana kehebatan dan kekuatan tentera Salib (seperti banyak disimpulkan oleh para ahli sejarah) tetapi kerana pertikaian dalaman. Dan sayangnya, istana yang begitu megah itu tak lagi diurus, bahkan dijarah dan dihancurkan, termasuk Perpustakaan Cordova yang menyimpan banyak dokumen penting bagi ilmu pengetahuan. Awal kedatangan pasukan Islam di Sepanyol bermula khabar dari Julian, seorang Gabenor Ceuta, yang memohon kepada Musa bin Nusair, raja Muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negerinya, kerana di negerinya (Andalusia) sedang dilanda kekacauan yang hebat. Kemudian atas perintah Raja Muda tersebut tersebut, beliau memerintahkan Tariq bin Ziyad keturunan Barbar salah seorang Panglima Islam untuk Raja Muda iaitu Musa bin Nusair, maka Tariq dan pasukannya mengunjungi tanah Andalusia. Tariq membawa pasukannya lebih kurang 12,000 orang ke Gibraltar pada Mei tahun 711 M. Tarikh 19 Julai 711 M, Raja Muda dan Tariq bin Ziyad bersama pasukannya telah mengalahkan pasukan Kristian di daerah Muara Sungai Barbate. Kemudian, Tariq membahagi pasukannya ke-4 (empat) wilayah penting yaitu, Toledo, Cordoba, Malaga dan Granada.
Timbullah untuk mendirikan kerajaan Islam di tanah Sepanyol. Dengan Raja Mudanya di Teledo yang berkuasa tahun 711-756 M berada di bawah pengawasan Bani Umayyah di Damascus. Kemudian disusul oleh kerajaan-kerajaan Islam lainnya dan juga berdiri Mulukuth Thawaif atau raja-raja kecil, seperti di Malaga di bawah Raja Hamudian (1010-1057); Saragoza di bawah pimpinan Raja Tujbiyah (1019-1039) yang dilanjutkan Raja Huddiyah (1039-1142); Valencia di bawah pimpinan Raja Amiriyah (1021-1096); Badajos dengan Raja Aftasysyiyah (1022-1094); Sevilla di bawah Raja Abbadiyah (1023-1069); Toledo di bawah pimpinan Raja Dzun Nuniyah (1028-1039). Istana Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria) ( bangsa yang berasal dari daerah Afrika Utara), satu kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (sekarang Sepanyol). Kerajaan ini adalah Daulat Bani Ahmar yang berkuasa antara 1232-1492 M, didirikan oleh Sultan Muhmmad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa’id bin Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah s.a.w., yang berasal dari suku Khazraj di Madinah. Bangunan Istana Alhambra dibangun kurang lebih tahun 1238 dan 1358 M oleh sultan tersebut yang diteruskan oleh keturunan raja-raja Bani Ahmar. Istana Alhambra tidak langsung didirikan, namun secara bertahap. Bangsa Berber atau Moor pertama kali menundukkan Andalusia dalam cahaya Islam. Berabad-abad umat Islam berusaha memakmurkan negeri yang gersang, tandus dan penduduknya yang angkuh dan keras itu, hingga kemudian menjadi sebuah negeri yang subur, makmur, dan menjadi pusat peradaban dunia. Istana ini dilengkapi dengan taman mirta semacam pohon myrtuscommunis dan juga bunga-bunga yang indah harum semerbak, serta suasana yang nyaman. Kemudian, ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa), taman yang dikelilingi oleh 12 tiang yang terbuat dari marmar. Di taman ini pula terdapat kolam air pancur yang dihiasi dengan dua belas patung singa yang berbaris melingkar, yakni dari mulut patung singa-singa tersebut keluar air yang memancar. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah, iaitu, Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yakni ruangan pengadilan dengan luas 15 m x 15 m, yang dibangun oleh Sultan Yusuff I (1334-1354);. Ruangan Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berbentuk bujur sangkar dengan luas bangunan 6.25 m x 6.25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hiasan kaligrafi Arab; ruangan bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36.6m x 6.25 m yang terdapat pula “al-birkah” atau kolam pada posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmar putih. Luas kolam ini 33.50m x 4.40 m dengan kedalaman 1.5 m, yang di hujungnya terdapat teras serta deretan tiang dari marmar; ruangan dua perempuan bersaudara (Baitul al-Ukhtain), iaitu ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara perempuan Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih banyak ruangan-ruangan lainnya seperti ruangan Duta, ruangan As-Safa’, ruangan Barkah, ruangan peristirehatan sultan dan permasisuri di sebelah utara ruangan ini ada sebuah masjid yakni masjid al-mulk.

Selanjutnya dapatkan Hidayah April 2014 di pasaran...

No comments: