Tuesday, April 15, 2014

Nabi Musa a.s. Menundukkan Tukang Sihir Firaun

Nabi Musa a.s. masih takut kerana dulu pernah membunuh orang Mesir. Allah menjanjikan perlindungan, hingga Musa beroleh tenteram. Bahkan untuk memantapkan dakwah tersebut, Nabi Musa a.s. memohon agar Musa ditemani saudaranya Nabi Harun a.s., abangnya, kerana Harun amat fasih dalam berbicara dan berdebat. Permintaan Musa dikabulkan Allah (lihat QS. Al-Qashash [28]: 32-35 dan QS Thaha [20]: 42-47). Setelah itu, Musa pun melanjutkan perjalanan ke Mesir. Musa bergegas ke Selatan kota Mumfis, di mana anak-anak keturunan Ya‘qub menetap di situ.

Berdakwah di Hadapan Firaun
Di hadapan mereka, Musa memberi khabar gembira ehwal risalah yang dibawanya. Ia berjanji akan menyelamatkan mereka dari penindasan Firaun. Harun berdiri di samping Musa, membuat Musa tidak merasa gentar. Lalu, Musa dan Harun memutuskan pergi ke istana Firaun, berjalan lewat pinggiran sungai Nil ke arah Utara. Dari jauh, tampak istana Firaun berdiri megah. Sebuah istana yang dibangun berlantai marmar dan dipenuhi perabotan menawan yang terbuat dari emas. Kemudian keduanya memasuki istana dan menemui Firaun. Musa dengan santun memberi salam, tapi Firaun menyambut dengan angkuh.
“Siapa kalian?” tanya Firaun. “Kami, Musa dan Harun, adalah pesuruh Tuhan untuk datang kepadamu agar engkau membebaskan Bani Isra’il dari perhambaan dan penindasan dan menyerahkan mereka pada kami agar menyembah Allah dengan bebas dan menghindari dari seksaanmu.” “Bukankah kami telah mengasuhmu sejak masa bayi dan tinggal bersama kami dalam istana sampai mencapai usia remaja mendapat pendidikan dan pengajaran yang menjadikanmu pandai? Dan, bukankah engkau yang melakukan pembunuhan terhadap seorang dari golongan kami? Sudahkah engkau lupa itu semuanya dan tidak ingat akan kebaikan dan jasa kami pada kamu?” “Engkau memeliharaku sejak masa bayiku, bukankah itu suatu jasa yang dapat engkau banggakan. Kerana jatuhnya aku dalam tanganmu adalah akibat kekejaman dan kezalimanmu tatkala engkau memerintah agar orang-orangmu menyembelih setiap bayi laki-laki yang lahir, sehingga ibuku terpaksa membiarkan aku terapung di permukaan sungai Nil di dalam sebuah peti kemudian dipungut isterimu dan selamatlah aku. Sedangkan mengenai pembunuhan yang telah aku lakukan itu akibat godaan syaitan yang menyesatkan, namun peristiwa itu akhirnya merupakan suatu rahmat dan berkah yang terselubung bagiku. Sebab dalam perantauanku setelah aku melarikan diri dari negeri Mesir, Allah mengurniakan hikmah serta ilmu lantas mengutusku sebagai Rasul dan pesuruhNya. Maka dalam rangka tugasku sebagai Rasul, datanglah aku padamu atas perintah Allah untuk mengajakmu dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan kezaliman dan penindasanmu terhadap Bani Isra’il.” “Hai Musa, siapakah Tuhan yang engkau sebut-sebut itu? Adakah tuhan di atas bumi ini selain aku yang patut disembah?” “Tuhan langit dan bumi dan segala apa yang ada antara langit dan bumi.” Firaun memandang para penasihatnya dan pembesar kerajaan. “Sungguh, Rasul yang diutus kepada kalian ini adalah seorang yang gila!”  Firaun berseru pada Musa dan Harun: “Siapa Tuhan kalian?” “Tuhan kami ialah Tuhan yang memberikan pada tiap-tiap makhluk suatu bentuk kejadiannya, kemudian memberi petunjuk kepadanya.”

Selanjutnya dapatkan Hidayah April 2014 di pasaran...

No comments: