Tuesday, April 15, 2014

Mayat Perlukan Doa Dari Orang Luar

KITA biasa ke tanah perkuburan untuk menguburkan jenazah. Kebanyakan dari kita-kita ini apabila tiba di kawasan kuburan, kita akan mencari tempat duduk. Setelah mayat itu dikuburkan, kita terus pulang. Dalam agama, kita diajar supaya mendoakan kepada si mayat itu. Kita telah menyerahkan kepada Allah seorang mayat. Mayat itu, menurut keterangan agama, memerlukan doa dari kita semua. Nabi s.a.w. sendiri mendoakan kepada mayat kalau Rasulullah bersama dalam upcara pengkebumian. Kita boleh berdoa kepada Allah apa saja yang baik-baik kepada si mayat itu. Kita mohon supaya Allah ampunkan dosanya. Kita mohon agar Allah lapangkan kuburnya dan lain-lain lagi. Rasulullah sendiri mendoakan sahabatnya yang meninggal dunia dengan doa ketika dikebumikan dengan menyebut agar Allah menerangi kuburannya.
Dalam kitab-kitab agama ada menyebut tentang mayat tersebut memerlukan doa dari kita yang hidup ini.
Para ulama telah menukilkan dalam kitab-kitab mereka berhubung dengan masalah ini dengan jelas dan terang. Menurut Imam Al-Ajiri Rahimullah, setelah menguburkan mayat, maka orang-orang yang menguburkan di sunnahkan untuk berdiri sebentar menghadap kiblat, seraya mendoakan mayat agar diberi keteguhan, dengan berkata: “Ya Allah, inilah hambaMu, Engkau lebih tahu daripada kami, dan kami tidak mengetaui padanya kecuali kebaikan. Kini Engkau telah mendudukkannya untuk Engkau tanyai. Ya Allah, teguhkan ia dengan jawapan yang tepat di akhirat, sebagaimana Egkau telah meneguhkan ketika di dunia. Ya Allah, sayangilah dia dan pertemukanlah dia dengan NabiMu. Janganlah Engkau menyesatkan kami setelahnya, dan jangan Engkau haramkan pahalanya untuk kami.” Berdiri dikubur dan memohon keteguhan pada saat pengkebumian merupakan pertolongan bagi seorang mayat selain solatnya. Sebab, solat bagi sekelompok orang yang beriman, laksana bala tentera bagi yang sudah berkumpul di depan pintu istana raja; mereka semua memberi syafaat kepadanya. Sementara berdiri di depan kuburan dalam memohon keteguhan merupakan pertolongan bagi bala tenteranya. Pada saat itu adalah saat yang paling menyebukkan (bagi si mati), kerana dia sedang menghadapi suatu yang menakutkan dan pertanyaan yang mendebarkan. (Termizi, Al-Hakim) Rasulullah s.a.w. pun pernah mencontohkan beberapa doa pada saat berdiri di kuburan seorang mayat, setelah beliau selesai menguburkannya, baginda s.a.w. pernah betucap: “Inna lillah wa inna ilaihi raaji’un.” Ya Allah dia telah datang kepadamu, sementara Engkau adalah sebaik-baik penerimanya. Jauhkan tanah dari kedua sisinya, bukalah pintu-pintu langit untuk rohnya, sambutlah dia dengan sambutan yang baik serta teguhkanlah ucapan pada saat diajukan pertanyaan kepadanya.” Baginda s.a.w. juga berdoa: “Ya Allah jauhkanlah dia dari syaitan,” (Al-Hakim) Baginda s.a.w. juga berdoa: “Ya Allah, sahabat kami telah datang kepadaMu. Jadikanlah dunia di belakang punggungnya. Ya Allah, teguhkanlah jawapannya pada saat diajukan pertanyaan kepadanya, dan janganlah Engkau mengujinya dengan sesuatu yang diluar kemampuannya.” (Said bin Manshur) Rasulullah s.a.w. berdoa ketika Abu Salamah meninggal dunia:
“Ya Allah, lapangkanlah baginya kuburnya serta terangilah dia dalam kuburya.” (Muslim) Sedangkan Ali bin Abi Thalib r.a. mengajarkan: Jika jenazah telah sampai di kuburan dan orang-orang telah duduk, maka janganlah duduk, tetapi berdiri di tepi liang kubur. Dan ketika jenazah sudah dimasukkan ke dalam kubur, maka ucapkanlah yang ertinya:atas nama Allah dan agama Rasulullah s.a.w. Ya Allah, HambaMu telah datang kepadaMu, dan Engkau sebaik-baik penerima. Tempatkanlah di dunia di belakang punggungnya dan jadikanlah apa yang akan dijalaninya lebih baik daripada yang dijalaninya, kerana engkau telah berfirman: “Apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.” (HR. Bazzar)

Selanjutnya dapatkan Hidayah April 2014 di pasaran...

No comments: