SELAMA ini, kita tidak tahu asal mulanya kejadian alam semesta ini. Kalau kita menghadiri majlis-majlis kuliah agama, para ustaz pun jarang menceritakan tentang asal mula kejadian alam. Dalam syarahan-syarahan, dalam ceramah-ceramah agama dimana pun kita tidak pernah mendengar adanya para tokoh agama kita menceritakan mengenai kisah ini. Saya telah menemui sebuah kitab di sebuah kedai buku di Indonesia. Kedai buku tersebut memang terkenal di tengah-tengah Kota Jakarta. Pada suatu hari, saya masuk ke Toko buku itu dan turun naik dari satu tingkat ke satu tingkat yang lain. Kemudian saya ke satu sudut dimana di sudut ini kebanyakan buku-bukunya adalah buku-buku lama, dan kertasnya pun agak sudah lusuh. Saya temui sebuah kitab yang berjudul “Cerita ‘Alam Ghaib’”. Pada mulanya saya tidak begitu minat, kerana judul seperti itu banyak terdapat di kedai-kedai buku sama ada di Malaysia, lebih-lebih lagi di Indonesia. Berbagai nama ulama yang menulis buku-buku yang mengisahkan “bab alam ghaib” ini terjual, tetapi kitab ini setelah saya membukanya muka surat ke muka surat saya dapati ada “kelainan” dari buku-buku yang pernah saya baca. Bab pertamanya penulis itu telah mengupas dan menukil dari pelbagai kitab agama mengenai masalah ini. Mula-mula sekali penulis itu menceritakan mengenai “asal mulanya kejadian alam”. Dia memulakan ceritanya. Kata, dulu-dulunya alam semesta ini belum ada. Waktu itu belum ada perhitungan tahun, bulan, minggu dan hari. Kerana waktu itu belum ada Matahari dan bulan. “Ketika itu cuma yang ada “ZAT yang WAJIB- WUJUD” IA ZAT ALLAH, Tuhan Yang Maha Pencipta. Yang demikian “DIA” dinamakan “KHOLID”, ertinya “Pencipta”, dan alam semesta ini termasuk semua isinya dinamakan “Makhluk”, erti yang diciptakan. Yang demikian, jelas kepada kita sekarang bahawa adanya perkiraan atau pun perhitungan tahu seperti sekarang ini, kerana adanya peredaran matahari dan bulan. Katanya lagi, entah sudah berapa juta tahun bumi ini hanya Allah saja Yang Maha MengetahuiNYa, kita sebagai manusia hanya dapat mengira-ngira saja. Kemudian penulis itu memetik sebuah Firman Allah dalam kitab suci al-Quran dalam surah “Ad-Dahr ayat 1” yang mafhumnya: “Apakah tidak datang (khabar berita) kepada manusia suatu zaman yang tidak dapat disebut (menurut perhitungan manusia”). Dengan keterangan ayat diatas, katanya, hanya ALLAH yang tahu bila, berapa lamanya Allah jadikan dunia ini dan isinya sekali. Allah s.w.t. Maha Kuasa menciptakan alam ini. Dia menjadikan semuanya itu tidak menggunakan alat atau pun perkakas. Bila dia akan menjadikan sesuatu, maka cukuplah dengan kalimat “KUN”, jadilah...seperti firman Allah dalam Surah Yassin ayat 82 yang mafhumnya: “Sesungguhnya perintahnya, apabila ia mengkehendaki sesuatu cuma IA berkata: Jadilah! Lalu terjadi.” Dalam sebuah hadis Qudsi pula yang ertinya: “Aku adalah gudang yang tersembunyi. Maka aku suka agar dikenal lalu aku ciptakan makhluk supaya ia mengenal “AKU”. Dalam surah Yunus ayat 3 Allah berfirman yang mafhumnya: “Sesungguhnya Tuhan itu ialah yang menciptakan beberapa langit dan bumi didalam enam masa. Kemudian dia menciptakan serta dialah yang mengatur dan dialah yang mengusai seluruh apapun yang berada di Arasy dan alam lainnya.” Jelas sekarang bahawa yang mengatur semua kejadian alam, adalah Allah s.w.t. Untuk lebih lanjut cuba kita baca ayatul Kursi yang disebut dalam Kitab Suci Al-Quran yang mafhumnya: “Allah, tidak ada Tuhan kecuali Dia yang hidup, Yang Maha Hidup tanpa memerlukan sesuatu dengan kehidupan yang Zaty serta Qodim. Tidak Dia tidak pernah lupa, tidur, seluruh apapun yang berada di dalam langit dan bumi adalah hak milikNya kecuali dengan izinNya.
Selanjutnya dapatkan Hidayah September 2011 di pasaran...
Monday, September 5, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment