Tuesday, September 11, 2012

Malaikat Maut Dan Nabi Idris a.s.

DALAM al-Quran, Allah s.w.t. telah memuji dan menyebut Nabi Idris a.s. sebagai seorang nabi, orang yang jujur (yang sangat membenarkan), sabar dan salih. Tidak berlebihan, kalau hal itu membuat Nabi Idris kemudian diangkat oleh Allah ke martabat yang tinggi. Bahkan, dalam sebuah riwayat, Nabi Idris disebut-sebut sebagai keturunan Nabi Adam a.s. pertama yang mendapatkan wahyu kenabian setelah Nabi Adam dan Nabi Syith (tetapi Jihad Muhammad Hajjaj di dalam buku Umur & Silsilah Para Nabi menilai riwayat itu palsu dan lemah). Kisah Nabi Idris sebenarnya tidak banyak disinggung dalam al-Quran. Hanya ada empat ayat yang berhubungan dengan Nabi Idris –antara ayat-ayat tersebut saling terhubung yakni di dalam QS. Maryam [19]: 56-57 serta QS. Al-Anbiya’ [21]: 85-86. Walaupun begitu, kisah Nabi Idris memiliki keistimewaan. Sebab, dia diangkat Allah ke martabat yang tinggi, ke langit (sebagaimana yang terjadi pada Nabi Isa a.s.) atau diangkat ke syurga.

Mendapat Kunjungan Malaikat Maut
Suatu malam, Malaikat Maut yang menyerupai manusia turun ke bumi untuk menemui Nabi Idris seraya membawa makanan. Makanan itu sebagai hadiah dari langit lantaran Nabi Idris memang tergolong seseorang yang rajin berpuasa. Saat waktu makan tiba, Nabi Idris pun makan dengan nikmat. Seraya menikmati makanan, Nabi Idris pun menawari, “Marilah kita menikmati makanan ini bersama-sama.” Tetapi, Malaikat Maut menolak. Nabi Idris pun melanjutkan makan. Selesai makan, Nabi Idris menjalankan ibadah dan bertasbih kepada Allah. Di luar, Malaikat menunggu dengan sabar. Waktu berlalu hingga pagi pun akhirnya tiba. Tapi, sepanjang waktu itu, Malaikat Maut ternyata masih menunggu di luar. Tak salah, jika Nabi Idris merasa hairan dan takjub. Akhirnya, Nabi Idris menawari Malaikat Maut berjalan-jalan dan Malaikat Maut tak menolak. Maka, keduanya berjalan-jalan seraya melihat-lihat pemandangan alam sekitar lingkungan tempat tinggal Nabi Idris. Hingga akhirnya keduanya sampai di suatu kebun. Malaikat Maut kemudian berkata, “Wahai Idris, mahukah anda mengizinkan saya untuk mengambil sesuatu dari kebun ini untuk saya makan?” Nabi Idris pun menjawab, “Subhanallah, mengapa tadi malam tidak mahu makan makanan yang halal, justeru sekarang mahu memakan makanan yang haram?”

Selanjutnya dapatkan Hidayah September 2012 di pasaran...

No comments: