Monday, January 13, 2014

Maut Ketika Bermaksiat Dalam Masjid

PADA siang hari itu, waktu solat zuhur pun tiba. Gema azannya sudah berkumandang dari berbagai menara masjid di Kota Durian (bukan nama sebenar). Tapi di salah sebuah masjid di lingkungan hospital yang terletak di kota itu, anehnya azan zuhur belum berkumandang juga. Orang-orang yang lalu lalang di hospital pun hairan. Tidak biasanya masjid di komplek hospital itu sepi, apalagi saat siang hari menjelang solat zuhur.
Seorang demi seorang, orang-orang di persekitaran hospital antaranya para pelawat, jururawat, doktor bahkan kakitangan hospital - mendatangi masjid tersebut. Mereka mahu menunaikan solat. Malangnya, mereka  tidak dapat masuk kerana pintu masjid terkunci. Beberapa orang yang berkerumun di depan masjid pun saling berpandangan. Mereka hairan dan bingung. Sebabnya, masjid di hospital itu tidak berkunci di waktu zuhur malah pada waktu solat lainnya. Ahmad (40 tahun), ketua pengawal keselamatan hospital itu kebetulan berkeliling meronda dan melewati masjid tersebut. Dia pun hairan saat menjumpai orang-orang berkerumun di depan masjid. Dia mendekati orang-orang itu mahu mengambil tahu apa yang sebenar terjadi.
Namun, dia terkejut dan kesal ketika tiba di situ, dia malah dibentak oleh salah seorang doktor yang bertugas di hospital tersebut, “Apa yang terjadi ni? Masjid ini tempat umum, kenapa dikunci? Bukankah ini sudah masuk waktu zuhur?” Ahmad kebingungan. Dia merasa tidak mengunci pintu masjid itu. Biasanya selepas solat subuh lagi masjid itu dibiarkan pintunya tidak terkunci. “Saya tidak tahu doktor. Saya pasti pihak pengawal kami tidak mengunci masjid ini.” “Tetapi, kenapa boleh terkunci? Saya tidak mahu tahu! Kalau perlu, buat apa saja supaya pintunya dibuka,” desak doktor tersebut kepada Ahmad. Ahmad semakin merasa bersalah. Maka, dia pun mendekati daun pintu masjid tersebut. Sementara, orang-orang makin ramai di depan masjid sudah merasa tidak sabar lagi. Keriuhan pun terjadi. Ahmad merasa terdesak. Dia berusaha menggerak-gerakkan daun pintu masjid, tetapi tidak membuahkan hasil. Dia pun kian bingung. Akhirnya, Ahmad berusaha memastikan keadaan pintu masjid itu. Dan dia merasa ada yang janggal. Ada orang yang sengaja menutup pintu masjid dari dalam. “Baik kita tolak saja pintu ni! Nanti boleh dibaiki kemudian...” gesa doktor tersebut. Orang-orang di depan masjid itu rupanya menyokong apa yang diusulkan doktor tersebut. Ahmad tidak punya pilihan lain. Akhirnya, dia pun menghentam pintu masjid tersebut. Setelah ditolak dengan sekuat tenaga, pintu masjid itu pun terbuka. Tiba-tiba, alangkah terkejutnya Ahmad dan mereka yang menyaksikan. Setelah pintu masjid terbuka, terlihat pemandangan yang tidak beradab. Mata mereka seperti tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Untuk seketika mereka tertegun dan kaget.
Rupanya, tidak jauh dari pintu itu, Ahmad melihat seorang lelaki berusia lingkungan 40-an sedang menindih seorang wanita (berumur lingkungan 20-an). Dan keduanya dalam keadaan tidak sempurna berpakaian. Yang lelakinya berkain pelikat saja. Lebih aneh dan ajaibnya, pasangan yang sudah tertangkap basah itu tidak berusaha bangkit dari tempatnya. Pelik bin hairan dibuatnya. “Apa kamu berdua buat di sini? Cepat bangun!” bentak Ahmad. Nampak semacam ada yang tidak beres di dalam masjid, orang-orang pun berhamburan masuk ke dalam masjid. Mereka pun terkejut sama. Suasana di dalam masjid pun jadi riuh dan heboh. Tapi pasangan yang sedang dalam keadaan tidak senonoh itu seperti tak dapat berbuat apa-apa. Keduanya tampak ketakutan, dan itu terlihat jelas dari raut muka si lelaki dan si wanita – yang akhirnya diketahui sebagai salah seorang petugas jururawat di hospital tersebut. Setelah melihat orang-orang mulai berdatangan masuk ke dalam masjid, pasangan itu pun hanya berusaha menutupi tubuh keduanya dengan selembar pakaian yang ada saja. Keduanya masih dalam keadaan berpelukkan meski orang-orang sudah berdatangan dan melihat. “Apa jadi dengan kamu berdua ni. Orang ramai masuk ke masjid masih saja tidak segera bangun! Cepat berdiri!” sergah ketua pengawal keselamatan itu.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Januari 2014 di pasaran...

No comments: