Monday, December 9, 2013

Al-Karim: Menjadi Mulia Dihadapan Yang Maha Mulia

SALAH satu sifat Allah yang tidak hanya disandangkan kepadaNya tetapi disandingkan juga kepada makhlukNya adalah al-Karim atau Yang Maha Mulia. Allah menyatakan bahawa al-Quran adalah bacaan mulia, malaikat Jibril sebagai penyampai wahyu yang mulia. Dan dari bangsa manusia, Muhammad s.a.w. termasuk makhluk (seorang Rasul) yang juga dikatakan mulia. Allah katakan, “Sesungguhnya al-Quran itu adalah bacaan yang sangat mulia.” (QS. Al-Waqi’ah [56]: 77). “Sesungguhnya al-Quran itu benar-benar firman Allah (apa yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)” (QS. Al-Takwir [81]: 19). “Sesungguhnya al-Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada Rasul) yang mulia. Dan al-Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya” (QS. Al-Haqqah: 40-41).
Sifat al-Karim yang ditujukan kepada Allah digambarkan dalam ayat-ayat sebagai berikut: “Barang siapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia” (QS. Al-Nahl [16]: 40). “Hai manusia, apa yang telah memperdayakan kamu (berbuat derhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (QS. Al-Infithar [82]: 6). Berdasarkan penelitian para ahli, dari 23 ayat yang berbicara tentang kata “Karim”, hanya tiga ayat saja yang merujuk kepada Allah. Menurut Profesor Quraish Shihab, kata lainnya mensifati rezeki, pasangan, ganjaran, malaikat, rasul, kedudukan, naungan, surat, al-Quran, ucapan, dan ejekan kepada manusia derhaka. Secara bahasa, “al-Karim” mengandung makna antara lain kemuliaan, kedermawanan, perkasa, pemaaf, dan pemurah. Sebagian ulama memahami sifat Allah ini sebagai Dia yang memberi melampaui harapan dan cita makhlukNya, Dia yang selalu menepati janji, Dia yang memberi tanpa peduli kepada siapa yang diberi, Dia yang lebih dahulu memberi nikmat sebelum waktunya, dan Dia yang memberi tanpa diminta sebelumnya. Berdasar makna di atas, spektrum makna al-Karim adalah juga Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Dermawan. Ke-Maha-Pemurahan-Nya terletak pada pengampunanNya ketika Dia dapat menjatuhkan hukuman. PembalasanNya atas semua perbuatan baik hambaNya dan hukuman bagi para pendosa. Satu lagi, Allah melebihkan keturunan Adam berbanding makhluk lainnya. Allah firmankan, “Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkat mereka di daratan dan di lautan” (QS. Al-Isra’ [17]: 70). Kita bertanya, siapakah manusia yang mulia itu? Ia tentu bukan mereka yang kaya semata-mata, bertakhtakan pangkat dan jawatan, atau mendapatkan kemegahan dan sambutan hangat dari orang. Manusia yang mulia adalah yang bertakwa semata-mata kepada Allah. Allah katakan, “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu.” (QS. Al-Hujurat [49]: 13). Sedangkan orang yang bertakwa adalah orang-orang yang berbuat baik, sedikit sekali tidur, selalu memohon ampun, dan memberikan sebahagian harta mereka. “Sesungguhnya mereka (orang yang bertakwa) sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian” (QS. Al-Dzariyat [51]: 16-19). Dengan begitu, peribadi yang mulia adalah: pertama, selalu menjadi agen kebaikan dan perbaikan bagi sesamanya. Semua potensi yang dimilikinya didayagunakan untuk kebaikan, seperti ilmu, akal, kekuatan, kekayaan, dan doa. Ciri khas orang seperti ini tergambar dengan jelas dalam al-Quran, “... orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka...” (QS. Al-A’raf [3]: 135).
Kedua, peribadi yang mulia adalah orang-orang menghabiskan malam dengan beribadah kepada Allah s.w.t. dengan khusyu’: “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Isra’ [17]: 109).

Selanjutnya dapatkan Hidayah Disember 2013 di pasaran...

No comments: