Monday, December 9, 2013

Belajar Keteguhan Dari Nabi Zulkifli

WAKTU itu, negeri Rom dipimpin oleh seorang raja yang bernama Ilyasa. Dia sudah masuk usia tua. Itulah salah satu yang menjadi masalah bagi Raja Ilyasa. Sebabnya, kerana merasa sudah tua, ia tidak memiliki calon pengganti yang siap meneruskan kuasa kepemimpinannya. Dia pun bimbang untuk menunjuk seseorang sebagai penggantinya. Namun, dia tidak kehilangan akal. Dia lalu berinisiatif menunjuk seseorang untuk sementara waktu. Tujuannya, tak lain, pada saat dia masih hidup itu, dia akan dapat melihat dan mengamati apa yang dilakukan oleh calon penggantinya. Tetapi siapakah yang pantas dan layak untuk menggantikan kedudukannya? Dia masih bimbang. Akhirnya, dia memiliki idea: membuat sayembara atau semacam pertandingan. Dia kumpulkan seluruh masyarakatnya kemudian mengumumkan apa yang diinginkannya.
“Barangsiapa yang menerima tiga syarat dariku, maka dia akan aku angkat untuk menggantikan tempatku. Ketiga syarat itu: pertama, ia mampu berpuasa siang hari, lalu untuk syarat kedua: malam harinya dia mampu melaksanakan solat malam, dan yang ketiga: ia tidak boleh marah.” Syarat itu tergolong berat. Tak salah, jika semua orang yang hadir merasa syarat itu tidak mungkin dilakukan oleh siapa pun. Tetapi, di luar dugaan Raja Ilyasa dan orang-orang yang hadir di situ, tiba-tiba muncul seorang pemuda dari kerumunan orang yang berdiri dan mengangkat tangan, bahkan kemudian mengatakan sanggup melakukan tiga syarat tersebut.
“Aku  mampu melakukannya,” ujar pemuda itu. Raja Ilyasa masih belum yakin dan bertanya lagi sekadar untuk memastikan, “Apakah kamu akan sanggup berpuasa pada siang hari dan solat pada malam harinya, serta tidak akan pernah marah?” Pemuda itu menegaskan sekali lagi, “Ya, aku akan melakukannya.”
Tapi, pada hari itu, Raja Ilyasa tak langsung menunjuk pemuda itu untuk menggantikan tempatnya. Ia masih berharap ada orang lain yang akan menyanggupi ketiga syarat tersebut sehingga sayembara atau pertandingan itu tidak disanggupi oleh satu orang saja. Tapi sayang, tak ada orang lain yang berani menerima cabaran Raja Ilyasa. Kendati demikian, Raja Ilyasa tidak mahu menyerah begitu saja. Esok harinya, dia mengumpulkan kembali orang-orang. Ia mengumumkan kembali hal yang sama sebagaimana hari sebelumnya. Rupanya, pada hari itu tidak ada satu pun orang yang menyanggupi ketiga syarat yang diajukan oleh Ilyasa kecuali pemuda yang kelmarin itu. Tidak ada pilihan lain bagi Raja Ilyasa kecuali harus menerima kenyataan bahawa hanya pemuda itu yang sanggup. Maka, Ilyasa mempertimbangkan pemuda itu untuk menggantikan tempatnya dan akan mengangkatnya sebagai penggantinya jika mampu memenuhi tiga syarat yang diajukan.

Selanjutnya dapatkan Hidayah Disember 2013 di pasaran...

No comments: