Dalam sebuah ktab agama yang menjelaskan mengenai “Silsilah para nabi” telah menukilkan sebuah hadis Rasulullah s.a.w. dialog antara Nabi Adam as dengan Allah s.w.t. sebaik-baik sahaja Adam diciptakan oleh Allah s.w.t. Kitab tersebut yang berjudul “A’maru wa ansabu al-anbiya” dikarang oleh seorang ulama dan penulis bernama Jihad Muhammad Hajjaj sudah pun diterjemahkan. Pada penghujung Sirah nabi Allah Adam ini dijelaskan tentang umur Adam. Dan dalam dialog itu Adam bertanya kepada Allah mengenai cahaya yang diperlihatkan Allah kepada Adam as. Adam lalu bertanya cahaya apakah itu. Cubalah kita ikuti dialog seperti tercatat dalam kitab tersebut. Abu Hurairah r.a. menurutkan: Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya:
“Ketika Allah menciptakan Adam, Dia mengusap punggungnya, lalu jatuhlah dari punggungnya itu semua jiwa yang Dia ciptakan untuk menjadi keturunannya hingga Hari Kiamat. Lalu Allah menampakkan sebuah sinar cahaya dari sela-sela kedua mata setiap manusia dan kemudian memperlihatkan mereka semua kepada Adam. Lantas Adam pun bertanya: “Siapakah mereka itu?” Allah menjawab: “Mereka itu adalah anak keturunanmu kelak.” Kemudian, Adam melihat seseorang dari mereka yang sinar matanya membuatnya takjub. Maka ia pun bertanya: “Siapakah orang itu?” Allah menjawab: “Dia adalah salah seorang keturunanmu yang akan lahir di tengah-tengah umat-umat manusia akhir zaman; ia bernama Daud.” Adam bertanya lagi: “Wahai Tuhanku, berapakah umur yang Engkau berikan kepadanya?” Allah menjawab: “Enam puluh tahun.” Adam pun berkata: “Sudilah kiranya Engkau mengurangi empat puluh tahun umurku untuk menambah umurnya.” Allah pun berfirman: “Jika demikian, akan ditulis lalu ditutup, dan tidak boleh diubah lagi.” Kemudian, tatkala umur Adam telah habis, datanglah Malaikat maut kepadanya untuk mencabut nyawanya. Namun Adam berkata: “Bukankah umurku masih tersisa empat puluh tahun?” Malaikat maut balik bertanya: “Bukankah engkau telah memberikan sisa umurmu itu kepada cucumu, Daud?’ Demikianlah, kerana ia (mempunyai tabiat) mengelak maka keturunannya pun (mempunyai tabiat) mengelak. Dan ia (mempunyai tabiat) lupa maka keturunannya pun (mempunyai tabiat) lupa.” (Hadis ini salih dan disebutakan oleh Tirmidzi dalam kitab Shahihnya) Pada riwayat lain, Abu hurairah r.a. meriwayatkan: Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang ertinya: “Ketika Allah menciptakan Adam dan meniup roh ke dalamnya, ia bersin kemudian berkata: “Segala puji bagi Allah.” Ia memuji Allah dengan izin-Nya. Kemudian Tuhannya berkata kepadanya: “Semoga Allah merahmatimu wahai Adam. Pergilah ke malaikat itu yang sekelompok mereka sedang duduk-duduk, katakanlah, “Semoga keselamatan bagi kalian.” Mereka berkata: “Dan semoga bagimu keselamatan dan rahmat Allah.” Kemudian ia kembali kepada tuhannya. Dia berkata: “Sesungguhnya ini adalah penghormatanmu dan penghormatan keturunanmu.” Lalu Allah berkata kepadanya dengan kedua tangan-Nya yang terbuka: “Pilihlah yang engkau kehendaki!” Ia berkata: “Aku memilih sebelah kanan Tuhanku. Dan kedua tangan Tuhanku adalah kanan yang berkah.” Kemudian Dia membukanya maka di dalamnya adalah adam dan keturunannya. Lantas ia berkata: “Wahai Tuhan, apakah mereka itu?” Dia menjawab: “Mereka adalah keturunanmu.’
Seterusnya dapatkan Hidayah April 2010 di pasaran...
Wednesday, March 31, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment